DETEKSI DINI STROKE DENGAN METODE BE-FAST UNTUK MENINGKATKAN PELUANG KESEMBUHAN MENJADI TEMA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Stroke merupakan salah satu kondisi medis yang serius dan memerlukan perhatian segera. Deteksi dini merupakan kunci utama dalam mengurangi dampak stroke dan meningkatkan peluang kesembuhan. Untuk itu, Tim dosen Fakultas Keperawatan USK bersama mahasiswa Profesi Ners Keperawatan USK memperkenalkan metode BE-FAST kepada masyarakat yang menderita hipertensi di Gampong Lueng Ie sebagai langkah deteksi dini yang dapat membantu menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup pasien hipertensi. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 23 September 2023 yang diikuti oleh 9 masyarakat dengan hipertensi.
Sebelumnya, tim dosen dan mahasiswa telah melakukan pengkajian berupa wawancara kepada kader Pos Pembinaan Terpadu (posbindu) terkait masalah penyakit tidak menular (PTM) dan didapatkan bahwa masalah kesehatan tertinggi adalah hipertensi. Setelah dilakukan pengkajian, mahasiswa menentukan masalah kesehatan yang terjadi di gampong dan merencanakan intervensi yang sesuai dengan kebuthan masyarakat dibawah bimbingan Ns. Arfiza Ridwan, MNS., Ns. Rachmah, M.Kep dan Ns. Fikriyanti, MNS. Semua proses dilakukan melalui asuhan keperawatan komunitas dalam mata kuliah Praktek Keperawatan Terintegrasi (PKT) selama 2 minggu yang bertempat di Gampong Lueng Ie Kecamatan Krueng Barona Jaya Aceh Besar.
Pada hasil pengkajian diketahui bahwa penderita hipertensi maupun kader Posbindu PTM di desa ini belum pernah mendapatkan informasi tentang kegawat daruratan pada hipertensi, sehingga tim pengabdi berupaya agar masyarakat paham kondisi ini untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan mencegah kematian.. Kegawat daruratan hipertensi yang paling lazim adalah stroke. Salah satu metode yang telah diuji untuk penanganan dan deteksi dini stroke adalah BE-FAST. BE-FAST adalah akronim yang menggambarkan langkah-langkah penting dalam mendeteksi dini tanda-tanda stroke. Dalam metode ini, BE-FAST mengacu pada B – Balance (Keseimbangan), E – Eyes (Mata), F – Face (Wajah), A – Arms (Lengan), S – Speech (Pengucapan) dan T – Time (Waktu). Metode BE-FAST adalah alat sederhana yang dapat digunakan oleh siapa saja untuk mendeteksi dini tanda-tanda stroke. Semakin cepat tindakan diambil, semakin besar peluang untuk mencegah kerusakan permanen dan meningkatkan peluang kesembuhan.
Ns. Fikriyanti, MNS, Dosen Bagian Keperawatan Gawat Darurat selaku pemateri dalam kegiatan ini mengatakan, “Stroke adalah kondisi yang memerlukan penanganan segera. Dengan menggunakan metode BE-FAST, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tanda-tanda stroke dan mengurangi risiko dampak serius yang bisa terjadi jika tidak ditangani dengan cepat”. Beliau juga memberikan saran kepada masyarakat untuk selalu mengenali faktor risiko stroke, seperti hipertensi, diabetes, merokok, dan gaya hidup tidak sehat. Pemantauan kesehatan secara berkala dan pengendalian faktor risiko ini dapat membantu mengurangi risiko stroke.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk ceramah, tanya jawab dan pemutaran video simulasi deteksi dini stroke dengan metode BE-FAST. Acara penyuluhan berlangsung dengan lancar dan peserta tampak antusias berdiskusi dan berbagi pengalaman sesuai dengan topik kegiatan. Tim pengabdi mengharapakan kegiatan ini berdampak positif bagi masyarakat setempat.