IMT- GT JBC MALAYSIA MEMBERIKAN KULIAH TAMU BERTEMAKAN “NURSING CAREER IN GERMANY” BAGI MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
IMT-GT Joint Bussiness Council (JBC) Malaysia melakukan kuliah tamu bertemakan Nursing Career in Germany bagi Mahasiswa Sarjana Keperawatan, Mahasiswa Pendidikan Profesi Ners, Mahasiswa Magister Keperawatan, dan Alumni pada tanggal 12 Desember 2024 bertempat di Aula Rufaida Al Islamia Gedung Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Kuliah tamu ini merupakan salah satu agenda dalam rangka kerjasama antara Fakultas Keperawatan dengan IMT-GT JBC Malaysia yang telah diresmikan melalui penandatangan MoA pada 28 November 2024 di Kuala Lumpur. Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemitraan, dan Bisnis, Prof. Dr. Ir. Taufiq S., M.Eng., IPU.
Kuliah tamu ini diisi oleh Datuk Ir. Ts, Dr. Muhammad Mahai Bin Mohamad selaku Director of IMT-GT Joint Bussiness Council Malaysia dan Dr. Azlan Bin Azmi selaku Director of Study Germany. Dalam pembukaan acara, Dekan FKEP USK, Dr. Teuku Tahlil, S.Kp. MS mengungkapkan rasa terima kasih dan syukurnya karena kebersediaan Tim IMT-GT untuk datang ke Aceh untuk membakar semangat para calon perawat untuk memiliki keberanian bekerja di luar negeri khususnya Jerman. “Kami pihak Fakultas Keperawatan sungguh mengapresiasi para speaker hari ini yang telah datang jauh-jauh demi kemajuan perawat di Aceh untuk dapat berkiprah di level internasional” pungkasnya.
Moderator kuliah tamu kali ini adalah Ns. Farah Diba, MScPH yang juga merupakan alumni Jerman. Di awal kuliahnya, Dr. Azlan bertanya kepada peserta mengapa Jerman merupakan negara yang layak dijadikan tempat bekerja. Ia mengungkapakna bahwa Jerman merupakan negara maju yang menawarkan pendapatan tinggi bagi perawat, memiliki sistem work-life balance yang sangat baik, dan asuransi yang menggiurkan bagi pekerja rumah sakit. Pendapatan yang tinggi memberikan kesempatan bagi perawat untuk memiliki tabungan yang cukup, sedangkan jam kerja yang hanya 3-4 seminggu memberikan keleluasaan bagi perwat untuk bisa berisitirahat, liburan, dan menempuh pendidikan lanjutan. “Tidak perlu takut bekerja di Jerman, sangat banyak manfaat yang di dapat oleh orang yang bekerja disana. Kita hanya perlu memliki tekad kuat dan belajar Bahasa Jerman sedini mungkin”, ungkapnya. Ia mengungkapkan bahwa salah satu syarat untuk dapat bekerja di Jerman adalah lulus tes Bahasa dengan level B2. Datuk Ir. Ts, Dr. Muhammad Mahai Bin Mohamad juga menyampaikan semangat bagi peserta untuk meanfaatkan semua teknologi untuk mempelajari Bahasa Jerman melalui berbagai platform media, karena itu akan sangat membantu memenuhi syarat penerimaan perawat disana. Pada akhir kuliah, hadir pula salah satu alumni FKEP yang akan berangkat ke Jerman pada 2025 mendatang, Rona Firyal Ilyas. Rona menceritakan berbagai tahapan dan proses yang telah Ia lalui hingga akhirnya dapat diterima dan akan bekerja di Jerman. Ia mengungkapkan tidak perlu takut dan risau untuk mencoba.
Pada sesi diskusi, banyak peserta yang bertanya kepada kedua narasumber. Terlihat jelas antusiasme peserta untuk bisa bekerja di Jerman. Sebagian bertanya tentang apa saja tantangan bekerja di sana dan bagaimana sistem kontrak kinerjanya. Acara ditutup dengan meriah dan narasumber mengungkapkan rasa kagumnya terhadap antusiasme dan semangat para peserta, sehingga mereka semakin yakin kedatangan mereka membawa manfaat bagi Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala.