Darussalam, 25 Agustus 2025 – Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala (USK) menyelenggarakan Workshop Persiapan Lulusan untuk Seleksi Kerja di Luar Negeri pada Senin, 25 Agustus 2025 bertempat di Aula Fakultas Keperawatan USK.
Workshop ini secara resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Keperawatan USK, Prof. Dr. Teuku Tahlil, S.Kp., MS. Dalam sambutannya, Prof. Tahlil menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memotivasi mahasiswa untuk berkiprah secara global.
“Mahasiswa diharapkan memiliki cita-cita yang lebih tinggi, tidak hanya bermimpi untuk bekerja di daerah sendiri namun juga mampu bersaing secara global untuk mengharumkan nama Indonesia. Fakultas Keperawatan terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas kerja sama untuk mendukung percepatan lulusan bekerja di luar negeri dengan prosedur yang legal dan dilindungi hukum,” ujarnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 150 mahasiswa sarjana keperawatan dan pendidikan profesi Ners yang berminat mengembangkan karier internasional. Selama kegiatan, peserta mendapatkan pembekalan mengenai penyusunan curriculum vitae (CV) sesuai standar global, teknik wawancara kerja, serta pemahaman budaya kerja lintas negara.
Workshop ini menghadirkan narasumber dari tiga instansi utama, yaitu Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), PT. Binawan, dan PT. Al Wihdah Jaya Sentosa.
Perwakilan BP3MI, Fauzah Marhamah, S.Psi., M.Sc, memaparkan mekanisme pengiriman tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri secara legal. Ia menegaskan pentingnya pemahaman terkait prosedur resmi agar tenaga kesehatan tidak menjadi korban praktik ilegal.
“Kami perlu menyampaikan hal ini karena sudah banyak kasus kejahatan pemanfaatan tenaga kesehatan Indonesia yang menjadi korban penipuan. Ketika tiba di negara tujuan, mereka justru terjebak dalam kondisi yang merugikan. Kasus ini sering terjadi, khususnya di negara-negara zona merah. Pemerintah terus berupaya agar kejadian seperti ini tidak lagi terjadi melalui pengawasan dan pendampingan dari BP3MI,” jelas Fauzah.
Sementara itu, dari PT. Binawan, hadir Nadzir Said, Project Manager Middle East, dan Teuku Azmy, Project Manager Eropa.
Nadzir Said memaparkan banyak keuntungan yang bisa didapatkan jika perawat Indonesia bekerja di wilayah Timur Tengah.
“Selain pendapatan yang bagus, perawat juga mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan ibadah umrah dan haji. Perawat Indonesia yang mayoritas Muslim sangat cocok bekerja di Timur Tengah karena kesamaan agama dapat menurunkan cultural shock. Selain itu, keluarga juga lebih merasa tenang karena merasa lebih aman dan tahu bahwa mereka bisa beribadah umrah maupun haji di sana,” ujarnya.
Sedangkan Teuku Azmy menekankan bahwa untuk bisa berkarier di Eropa, mahasiswa keperawatan perlu menyiapkan diri sejak awal kuliah.
“Persyaratan utama bekerja di Eropa adalah nilai akademik yang baik serta penguasaan bahasa Inggris. Karena itu, mahasiswa perlu mempersiapkan IPK dan kemampuan bahasa sejak dini agar siap ketika peluang datang,” jelasnya.
Dari PT. Al Wihdah Jaya Sentosa, hadir Kepala Kantor Cabang Aceh, Fuady Azlin, ST., MT. Ia menyampaikan bahwa untuk mampu bekerja di luar negeri, calon perawat harus mempersiapkan diri sejak dini, terutama dalam penguasaan bahasa.
“Tidak perlu takut bekerja di luar negeri karena banyak keuntungan yang didapat, seperti pendapatan yang baik, pengalaman internasional, dan kualitas hidup yang menjanjikan. Untuk saat ini, permintaan perawat paling banyak berasal dari Jerman, Jepang, dan Timur Tengah. Kami telah mengirimkan banyak perawat ke sana, tentu saja dengan mekanisme yang legal melalui koordinasi dengan BP3MI untuk menjamin keselamatan para perawat di negara tujuan,” ungkap Fuady.
Selain itu, ia juga memaparkan persyaratan dokumen yang dibutuhkan di masing-masing negara serta memberikan gambaran tentang tantangan yang mungkin dihadapi perawat Indonesia di luar negeri, beserta solusi untuk mengatasinya.
Acara ditutup oleh Wakil Dekan III Fakultas Keperawatan USK, Dr. Ns. Hilman Syarif, M.Kep., Sp.Kep., MB. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh narasumber dan motivasi kepada mahasiswa.
“Terima kasih kepada para narasumber yang telah berbagi wawasan dan pengalaman. Kepada mahasiswa, teruslah berusaha menjadi yang terbaik agar siap menjadi perawat profesional yang mampu bekerja di mana saja, baik di dalam maupun luar negeri,” pungkasnya. Dengan terselenggaranya workshop ini, Fakultas Keperawatan USK berkomitmen untuk terus mendukung lulusan agar mampu menjadi tenaga profesional yang unggul, berdaya saing tinggi, serta siap menjadi representasi bangsa di kancah internasional.
Leave A Comment